- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Denny Indrayana: Ada Campur Tangan Istana dalam Kudeta Partai Demokrat
Nasional • 4 hours agoKepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Moeldoko masih berupaya mengambil alih Partai Demokrat melalui Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung. Menanggapi hal tersebut, mantan Wamenkumham Denny Indrayana menyebut ada campur tangan Istana yang tujuannya menjegal Anies Baswedan.
"Kalau Partai Demokrat "dicopet" oleh Moeldoko, maka Anies Baswedan tidak bisa maju, itu sangat mudah untuk dibaca," ungkap Denny Indrayana dalam program Primetime News Metro TV, Senin (29/5/2023).
Denny mengungkapkan jika memang tidak ada kaitannya dengan pencapresan, maka Presiden Jokowi pasti akan memberhentikan tindakan Moeldoko. Namun faktanya Jokowi justru terkesan membiarkan hal itu terus bergulir.
"Memang ada preferensi kepada bakal calon tertentu dan resistensi kepada calon yang lain," ujar Denny.
Menurut Denny langkah yang dilakukan Moeldoko untuk mengkudeta Partai Demokrat sangat mudah dibaca. Bahkan Denny menyebut tujuan merebut Partai Demokrat hanya untuk menjatuhkan partai oposisi yang juga sedang mengusung bacapres.
Namun pernyataan Denny itu dibantah keras oleh tokoh KLB Demokrat, Jhonny Allen Marbun. Ia menyebut mantan Wamenkumham itu tidak bicara fakta.
Allen mengatakan, Moeldoko sama sekali tidak menginginkan partai Demokrat. Justru para kadernya yang menginginkan Partai Demokrat menjadi partai rakyat, bukan Partai Cikeas ataupun Partai SBY.
"Harus saya tegaskan. Tidak pernah Pak Moeldoko menginginkan Partai Demokrat," jawab Allen.
Allen justru menyinggung posisi Denny di Kemenkumham saat di Era SBY. Ia mengatakan Denny hanya balas budi kepada SBY karena ditempatkan di golongan IV, bukan golongan III seperti di tempat Denny saat itu.